NPM : 23210058
Kelas : 3eb20
Dosen : EDY PRIHANTORO
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 # ( tulisan 6 )
Sistem Pencatatan Persediaan
Persediaan merupakan bagian penting dalam proses berjalannya
suatu perusahaan. Dikatakan demikian karena persedian terbilang sangat
menentukan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan nantinya. Jika
persediaan yang dimiliki sangat memadai, maka bukan tidak mungkin ada harapan
keuntungan yang bisa di capai, namun akan sebaliknya, jika persediaan kurang
memadai maka akan berdampak pada menurunnya tingkat keuntungan perusahaan
bersangkutan.
Dan berikut ini
ada dua sistem pencatatan untuk persediaan, yaitu :
a) Sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Inventory System)
b) Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Inventory System)
a) Sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Inventory System)
b) Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Inventory System)
1.
Sistem Perpetual/Metode Buku
Disebut sistem perpetual karena pencatatan akuntansinya
dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk pencatatan jumlahnya maupun
biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian jumlah maupun biaya persediaan
dapat diketahui setiap saat. Sistem ini seringkali diterapkan oleh perusahaan
yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relatif mahal dan setiap
unit barang dimungkinkan memiliki variasi spesifikasi sesuai dengan keinginan
konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan misalnya perusahaan mobil,
perusahaan pesawat terbang, mebel, dan peralatan rumah tangga.
Sistem perpetual ini juga bisa diterapkan oleh perusahaan selain yang
dicontohkan di atas dikarena penggunaan wide spreadsheet yang disediakan oleh
computer dan penggunaan scanner untuk mengidentifikasi setiap item persediaan.
Perlakuan
akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
a. Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan.
b. Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan.
c. Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
d. Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
e. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) diakui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan di kredit.
f. Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
a. Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan.
b. Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan.
c. Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
d. Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
e. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) diakui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan di kredit.
f. Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
2.
Sistem Periodik/Metode Fisik
Disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai
persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan
pembuatan laporan keuangan. Setiap terjadi transaksi pembelian barang maupun
penjualan barang akun persediaan tidak pernah dimutasi atau tidak pernah
didebit jika adapembelian atau dikredit jika ada penjualan. Akun persediaan
akan diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode saja sebelum penyusunan
laporan keuangan melalui penghitungan fisik persediaan (stock opname) di
gudang. Saat ini sangat sedikit perusahaan yang menerapkan system periodik
kecuali untuk perusahaan kecil yang menjual barang barang tertentu secara
eceran dengan harga yang murah missal permen, korek api, dan lain lain.
Perlakuan
akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik adalah sebagai berikut:
a) Pembelian barang dagangan akan didebit pada akun pembelian.
b) Tidak ada pencatatan pada akun persediaan.
c) Beban angkut pembelian akan didebit pada akun beban angkut pembelian.
d) Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun retur dan potongan pembelian.
e) Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun potongan tunai pembelian.
f) Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) dihitung pada akhir periode setelah melakukan penghitungan fisik dan penilaian persediaan akhir.
a) Pembelian barang dagangan akan didebit pada akun pembelian.
b) Tidak ada pencatatan pada akun persediaan.
c) Beban angkut pembelian akan didebit pada akun beban angkut pembelian.
d) Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun retur dan potongan pembelian.
e) Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun potongan tunai pembelian.
f) Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) dihitung pada akhir periode setelah melakukan penghitungan fisik dan penilaian persediaan akhir.
Refrensi :
http://docs.smkn1sgs.sch.id/BSE-SMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar